PELALAWAN (Harian.co) — Komisi I DPRD Pelalawan merespon adanya kecelakaan kerja yang terjadi di areal kerja PT RAPP Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
DPRD langsung turun ke lokasi guna memastikan penyebab kejadian dan sekaligus menjawab adanya pertanyaan masyarakat terkait insiden kecelakaan kerja baru-baru ini.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Pelalawan, Nasaruddin didampingi anggota komisi Imustiar dan Abdul Muzakkir saat berkunjung ke lapangan, Selasa (28/02/2023).
“Upaya yang kami lakukan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap para pekerja dan tentu saja masyarakat. Kita ingin mendapatkan informasi dan melihat langsung di lapangan, seperti apa sebenarnya yang terjadi,” ungkapnya.
Disampaikan politisi Golkar itu, keselamatan dan kesehatan kerja tetap menjadi prioritas dalam bekerja.
Dalam kesempatan itu, dia meminta kepada perusahaan agar bertanggang jawab, melakukan tindakan dan teguran kepada siapa saja yang tidak mematuhi atau melanggar SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi karyawan, termasuk pekerja dari rekanan atau kontraktor.
“Kita minta perusahaan dan para kontraktor rekanannya agar selalu mengacu kepada SOP dan peraturan berlaku dalam aktifitas operasional serta terus mengawasi kontraktornya. Sehingga, kejadian laka kerja tidak akan terjadi lagi di kemudian hari,” tandasnya.
Terkait dengan dugaan kebocoran gas, tentu ini juga menjadi pertanyaan kita ke pihak perusahaan. Apakah hal itu benar-benar terjadi, di mana lokasi kejadian dan bagaimana persisnya itu terjadi. Namun, tentunya juga harus menunggu hasil dari pemeriksaan dinas terkait.
“Ini sudah kita minta penjelasan dari mereka, Perusahaan menjelaslan saat para pekerja sedang berada di sekitar plant, itu bersamaan dengan adanya proses (start up.red) menyalakan mesin pabrik usai perawatan berkala, di mana saat itu juga dipengaruhi beberapa faktor lainnya, diantaranya bau belerang yang keluar dari cerobong yang mengeluarkan Asap,” tutup Nasarudin.
Anehnya Ketua Komisi I Nasarudin meminta agar berita tentang kunjungan mereka tersebut untuk tidak jangan di naikan dulu di media ucapnya via telpon seluler saat dihubungi awak media Harian.co, diduga ada main mata dengan RAPP.
TOSMEN