Kecelakaan Kerja di WK PHR, Korban Tewas Tragis, Helmnya Sampai Pecah

PEKANBARU- Seorang pekerja tewas dalam kecelakaan kerja di Duri Field, wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR), Kabupaten Bengkalis, Riau. Korban bernama Anggiat Nasib Sianturi (43), pekerja PT Arthindo Utama, mitra kerja PHR. Insiden tersebut menewaskan korban secara tragis, dengan helm keselamatan berwarna putih yang dikenakannya pecah akibat benturan.

Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan. “Anggota melakukan olah tempat kejadian perkara, meminta keterangan saksi-saksi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

Kecelakaan terjadi pada Senin (24/11/2025) sekitar pukul 09.45 WIB. Korban yang menjabat sebagai Derrickman tengah melakukan pekerjaan well service atau perawatan sumur minyak menggunakan menara atau tower rig AU #17.

Dalam operasional rig, ada beberapa posisi kerja: Derrickman, Floorman, Driller, dan Toolpusher. Toolpusher bertugas mengawasi menara dari bawah, sementara Driller mengoperasikan menara untuk memastikan proses pengeboran.

Setelah pekerjaan awal berupa DOC selesai, sumur ditutup menggunakan Annular Blowout Preventer (Annular BOP). Ketika pekerjaan dilanjutkan ke tahap R/D Power Swivel, asisten Driller mengangkat drill pipe yang masih berada di dalam sumur.

Namun karena sumur masih tertutup Annular, tower rig tidak mampu mengangkat beban. Menara kemudian tertarik ke bawah hingga tumbang. Korban yang berada di monkey board (bagian atas rig) ikut terbawa jatuh dan menimpa counterweight mobile crane di bawahnya.

Tim medis dan kru di lokasi langsung mengamankan area dan membawa korban ke RS PHR. Namun setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.

Aktivitas Rig Dihentikan

Corporate Secretary PHR, Eviyanti Rofraida, membenarkan adanya kecelakaan tersebut. “Kejadian itu menyebabkan satu orang meninggal dunia. Korban adalah pegawai PT Arthindo Utama, mitra kerja PHR,” ujarnya.

PHR menyampaikan duka cita mendalam dan memastikan penyelidikan penyebab kecelakaan terus berlangsung. “Kami akan investigasi secara intensif dalam insiden ini,” kata Eviyanti.

Sebagai langkah pengamanan, aktivitas rig di lokasi kejadian langsung dihentikan. “PHR senantiasa mengupayakan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam operasi di wilayah kerja Rokan,” terangnya. **

 

sumber; RiauKepri.com