Semua Pihak Diminta Kompak Dalam Melanjutkan Pembangunan Kota Subulussalam

Subulussalam (Harian.co) — Tokoh Masyarakat Subulussalam Azhari Tinambunan meminta semua pihak agar tetap kompak dalam melanjutkan pembangunan kota Subulussalam.
Ia menjelaskan, Kota Subulusslam yang di bentuk berdasarkan UU nomor 8 tahun 2007 yang terdiri dari 5 Kecamatan, cukup berkembang pesat di bandingkan dengan Kabupaten tetangga baik Aceh Singkil sebagai bapak dari pemekaran maupun Aceh Selatan sebagai Nenek dari pemekaran Kota Subulussalam.
Menurut Azhari, Kota Subulussalam hari ini terus berbenah diri, ditengah wabah Pandemi covid 19, pekerjaan ini diyakini cukup sulit dan menjadi tantangan tersendiri yang dialami oleh pemerintahan sekarang di bawah kepemimpinan H. Affan Alfian, SE dan Drs. Salmaza, MAP. Dimana satu tahun terakhir begitu banyak anggaran yang di recofusing atau di pangkas oleh pusat, yang seharus gerak pembangunan berjalan kencang namun musibah ini membuat pembangunan begitu lambat.
Azhari Tinambunan atau biasa disapa Buyung itu, mencontohkan anggaran yang direcofusing salah satu diantaranya adalah pembangunan atau peningkatan Jalan dari Desa Buluh Duri ke Bukit Alim Kecamatan Longkib seharusnya sudah selesai tahun 2020, anggaran nya sudah di plot di APBN DAK Tahun 2020 namun di recofusing sehingga pembangunan jalan tersebut batal dikerjakan.
Syukur alhamdullillah Jembatan Pelayangan tidak di pangkas habis anggarannya sehingga masyarakat Kecamatan Longkib bisa menikmati jembatan tersebut.
Selanjutnya Kata Buyung, di tengah pandemi covid-19, Alhamdulillah, berkat perjuangan Pemerintah Kota Subulussalam, pada tanggal 10 oktober 2020 lalu, Unit Kantor Keimigrasian (UKK) berhasil dibuka di kota Subulussalam. Dimana masyarakat tidak perlu jauh pergi ke Meulahoh atau ke Medan mengurus Pasport, ini sebuah capaian yang luar biasa kita sangat mengapresiasi langkah-langkah pembangunan berkelanjutan sepeti ini.
Masih kata Buyung, Ditengah semangat membangun oleh pemerintah sekarang ada beberapa persoalan yang menjadi sorotan banyak pihak seperi hal nya persoalan Defisit anggaran, persoalan status Kepala dinas dan sebagainya, hal ini menurut hemat kami tidak  terlepas dari proses pemerintahan sebelum nya. 
Pemerintahan saat ini sudah jelas dan nyata sedang mengerjakan PR dari pemerintah sebelumnya, persolan defisit jelas pemerintah sebelumnya meninggal kan beban utang yang harus di bayar pemerintah sekarang.
Persoalan semberaut Jabatan Kepala Dinas jelas dan nyata diakhir masa jabatan sebelumnya ada SK mutasi yang dibatalkan Mendagri, hal ini sudah pasti berdampak kepada pemerintahan sekarang, oleh sebab itu kami dari masyarakat meminta agar semua komponen harus saling mengisi, saling bahu membahu untuk membangun kota Subulussalam yang kita cintai ini.
“Mari tinggalkan ego, dendam dan amarah berikan kritikan membangun jangan hanya mencari kelemahan dan kesalahan, Kota Subulussalam ini milik kita bersama hidup mati kita disini di momet idulfitri ini semua harus berlapang dada untuk bersatu dan kompak untuk melanjutkan pembangunan kota Subulussalam,” kata Azhari Tinambunan.
Pewarta: Satria Tumangger
Editor: Alex