Pelalawan (Harian.co) — Cara kerja orang politik adalah bagaimana mewujudkan hal-hal yang menjadi Kebutuhan rakyatnya, garis bawahi ini “Kebutuhan Rakyat” karena ini menyangkut soal kepercayaan rakyat terhadap pemimpin yang ia pilih. Komentar Murat, sebagai putra daerah Pelalawan yang lahir dan besar di Kuala Kampar saat diminta pendapatnya terkait Jalan Lintas Bono, pada Sabtu (05/02/2022).
Selanjutnya beliau menilai lemahnya argumentasi pejabat-pejabat daerah, DPR dapil Riau, DPRD Propinsi serta DPRD Kabupaten untuk dapat meyakinkan pusat bahwa Jalan Lintas Bono ini urgen atau lebih jelasnya Darurat, ini baru dari sudut pandang kebutuhan masyarakat, belum lagi kita melihat dari sudut pandang letaknya, Jalan Lintas Bono ini pintu masuk pelalawan diwilayah pesisir (jalur laut) yang memang sangat strategis, jalur ekonomi bagi propinsi Riau bukan hanya Kabupaten Pelalawan, jalur laut itu lebih menguntungkan bagi para Pebisnis, apakah hal ini tidak terbaca oleh para pihak pemangku kepentingan dinegeri seiya sekata ini. Ini yang saya maksud butuh argumentasi yang kuat berbobot dan meyakinkan jika berargumen dengan pemerintah pusat di Jakarta sana, ungkap murat yang juga ketua GNPK-RI Kabupaten Pelalawan ini.
Lalu mari kita lihat lagi dari sudut pandang suara politik, jalan lintas bono itu melewati setidaknya 3 kecamatan yaitu Bunut, Teluk Meranti dan Kuala Kampar coba berapa banyak suara (DPT) di tiga kecamatan tersebut, orang politik itu di benaknya kan berhitung terkait dukungan suara, iyakan?, nah ini mestinya menjadi alat negosiasi bukan hanya untuk daerah tapi juga untuk pusat.
Kita jangan bicara saat mulai Kabupaten Pelalawan dimekarkanlah ya, mari kita lihat sudah berapa lama Indonesia Merdeka, masak jalan Lintas Bono tidak kunjung bisa selesai, maaf ya kita tidak menggurui pejabat kita, tapi ini masukan yang logis dan strategis tentu bagi para politikus kita.
Melihat jalan Lintas Bono saat ini saya ingin masyarakat pesisir memainkan negosiasinya terhadap pemerintah hari ini juga para wakil rakyat kita, jangan berikan suara pada pemilu jika tidak ada komitmen yang jelas kapan jalan lintas bono itu bisa diselesaikan, tegas murat.
Kalau para pemangku kepentingan tidak mampu meyakinkan pusat terkait lintas bono ini, berikan saya rekomendasi biar saya berargumentasi dipusat,apa susahnya tinggal paparkan Fakta yang ada di lapangan, kan begitu, coba apa susahnya.
Tahun 2021 contohnya ada anggaran 36 Milyar untuk jalan lintas bono yang informasinya putus kontrak, ini kan sayang, ini akibat dari asal memenangkan pihak ketiga, jangan jangan ada Indikasi Korupai pula dalam penetapan pemenang tender, cobalah jangan main main, ini kebutuhan rakyat setelah makan dan rumah, jalan itu urgen bagi masyarakat.
Jadi mewakili suara rakyat tentunya harapan besar kepada pemimpin cobalah berargumentasi dengan baik, uakknkan pusat bahwa lintas bono itu benefit dari semua sudut pandang, pastinya bagi kemajuan kabupaten Pelalawan, ujar murat menutup pembicaraannya.
Pewarta: Tosmen