MERANTI – Warga di kawasan Jalan Ismail Gang Jali, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti digemparkan oleh penemuan mayat pria di rumahnya, Rabu (19/11) pagi.
Korban yang bernama Budiyanto 43 tahun, ditemukan meninggal dunia itu kali pertama ditemukan pamannya, Akmamuddin, sekitar pukul 08.30 WIB.
Kondisi korban saat ditemukan dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur, dengan bercak darah di bantal guling akibat darah yang keluar dari hidung.
Kecurigaan Akmamuddin saat itu, melihat kondisi rumah keponakannya keadaan tidak seperti biasa, di mana jendela terbuka, lampu rumah mati, sementara pintu depan terkunci. Ketika dipanggil berkali-kali tidak memberikan jawaban.
“Ada kecurigaan saya, melihat kondisi rumah ponakan saya tidak seperti biasanya, jendela terbuka, lampu mati, pintu terkunci. Yang saya herankan dipanggil berulang kali tidak ada jawaban,” ungkapnya.
Dengan rasa curiga Akmamuddin kemudian membuka pintu seng di samping rumah, dan masuk melalui pintu belakang yang ternyata tidak terkunci.
Saat menelusuri bagian dalam rumah, ia terkejut menemukan korban posisi tengkurap di atas tempat tidur, dengan bercak darah di bantal guling akibat darah yang keluar dari hidung korban.
Sontak, dengan temuan itu Akmamuddin langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.
Tak lama berselang, sekitar pukul 08.35 WIB, anggota Polsek Tebing Tinggi bersama Unit Identifikasi Polres Kepulauan Meranti tiba di lokasi untuk melakukan proses identifikasi dan evakuasi. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti untuk pemeriksaan luar (Visum et Repertum).
Dari hasil pemeriksaan dokter Aldi Kusuma, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Tetapi, penyebab pasti kematian belum dapat disimpulkan karena keluarga menolak dilakukan autopsi. Penolakan tersebut dituangkan dalam surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani oleh paman korban, Akmamuddin, yang dilansir katakabar.com.
Selesai pemeriksaan, jenazah Budiyanto dipulangkan dan dibawa ke rumah duka di Jalan Ismail Gang Jali untuk disemayamkan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut, meski langkah penyelidikan terbatas lantaran tidak dilakukan autopsi sesuai permintaan keluarga.**













