KUALA LUMPUR – Kuala Lumpur Kepong Bhd, KLK Land, telah meluncurkan KLK TechPark di Tanjung Malim, Perak.
Pusat industri terpadu seluas 607 hektar ini akan dikembangkan secara bertahap mulai tahun ini hingga 2035 dan diproyeksikan menghasilkan nilai pengembangan bruto sebesar RM3,5 miliar.
Dengan akses langsung ke Jalan Tol Utara-Selatan yang hanya beberapa menit dari kota Tanjung Malim dan tol Behrang, KLK TechPark akan menawarkan solusi bangun-sesuai-kebutuhan, kavling industri, dan pabrik siap pakai yang didukung oleh infrastruktur dan konektivitas penting.
Fase 1 akan menempatkan BYD sebagai investor utama dengan fasilitas seluas 60 hektar dengan pekerjaan infrastruktur yang ditargetkan selesai pada akhir 2026.
Fase 2, yang dijadwalkan diluncurkan pada akhir 2025, akan menampilkan kawasan vendor seluas 80,9 hektar untuk para pelaku otomotif dan manufaktur.
Bagi Perak, KLK TechPark mendukung aspirasi Automotive High-Tech Valley (AHTV) untuk mengubah Tanjung Malim menjadi pusat global otomotif dan teknologi canggih, yang berpusat pada kendaraan energi baru dan didukung oleh ekosistem manufaktur, penelitian dan pengembangan, rantai pasokan, dan talenta yang lengkap.
Sebagai perusahaan unggulan nasional, AHTV siap menarik investasi bernilai tinggi, memacu pertumbuhan, dan memperkuat peran negara dalam pembangunan ekonomi Malaysia.
KLK TechPark, bersama investasi BYD, menandai langkah awal dalam visi ini dan mencerminkan meningkatnya kepercayaan internasional terhadap potensi Tanjung Malim,” ujar Menteri Besar Perak, Datuk Seri Saarani Mohamad.
Ketua Eksekutif KLK, Tan Sri Lee Oi Hian, mengatakan KLK TechPark diharapkan sebagai platform untuk mendukung aspirasi ekonomi dan industri Perak.
Dengan fasilitasi pemerintah negara bagian dan peran BYD sebagai investor utama, kami yakin hal ini akan membantu menciptakan peluang bagi bisnis dan masyarakat sekaligus membangun ekosistem yang berkelanjutan dan kompetitif dalam jangka panjang,” tambahnya.**
sumber: New Straits Times