PEKANBARU – Even Pacu Jalur 2025 yang digelar di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, tampil berbeda dan lebih semarak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Puncak keistimewaan tahun ini adalah saat Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, secara langsung membuka pacuan jalur pertama pada 20 Agustus 2025.
Kehadiran Wapres Gibran serta keunikan budaya sampan panjang tradisional ini membuat Pacu Jalur viral di berbagai platform media sosial. Video dan foto-foto spektakuler dari lomba ini tersebar luas, menarik perhatian masyarakat dari berbagai penjuru, mulai dari warga lokal hingga wisatawan domestik bahkan mancanegara.
Lonjakan jumlah pengunjung pun terasa signifikan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Riau, Nofrizal, menyampaikan dampak dari viralnya Pacu Jalur sangat positif terhadap sektor pariwisata, terutama pada tingkat hunian penginapan.
“Tingkat hunian hotel, wisma, dan homestay di Teluk Kuantan meningkat tajam dibandingkan tahun lalu. Banyak penginapan bahkan full booked sejak hari pembukaan,” ucap Nofrizal, Kamis (21/8/2025).
Nofrizal menuturkan, dengan masih berlangsungnya Pacu Jalur hingga Minggu, 24 Agustus 2025, peningkatan jumlah tamu di penginapan diprediksi masih akan terus terjadi hingga hari penutupan.
Menariknya, tahun ini fasilitas dan layanan penginapan di Kuantan Singingi dinilai lebih baik. Nofrizal menyampaikan, para pemilik homestay dan penginapan sebelumnya telah mengikuti pelatihan pelayanan wisata yang difasilitasi oleh pemerintah dan PHRI.
“Kami pastikan para tamu mendapat pengalaman menginap yang nyaman dan berkesan. Ini penting agar mereka ingin kembali datang di even-even selanjutnya,” ujarnya.
Pacu Jalur bukan hanya ajang olahraga tradisional, tapi juga warisan budaya masyarakat Kuansing yang sudah ada sejak abad ke-17. Dengan kombinasi antara kemeriahan lomba, antusiasme masyarakat, dan dukungan infrastruktur pariwisata, Pacu Jalur 2025 terbukti menjadi daya tarik yang luar biasa sekaligus motor penggerak ekonomi daerah.**
Sumber:RRI