PEKANBARU – Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau terpaksa diliburkan untuk sementara. Pasalnya gedung kantor Disnakertrans Riau ludes terbakar pada, Senin (28/7/2025) dini hari.
Pantauan di lokasi, pegawai Disnakertrans Riau terlihat berhamburan di luar melihat kondisi gedung hangus terbakar. Sebagian mereka tampak duduk dan berdiri mengabadikan kondisi gedung karena tak bisa bekerja.
Sekretaris Disnakertrans Provinsi Riau Heru mengatakan, berdasarkan informasi awal kebakaran gedung kantor Disnakertrans Riau disebabkan korsleting arus pendek.
“Kemungkinan penyebab kebakaran karena arus pendek, karena ini kantor lama. Tapi itu masih dalam penyelidikan pihak dari pihak kepolisian,” kata Heru.
Heru menyebut kondisi tersebut tentu mengganggu karena beberapa ruangan habis terbakar, termasuk ruang kepala dinas, ruang kepala bidang dan ruang staf.
“Cuma ada dua ruangan kepala bidang di ujung gedung itu tidak terbakar karena cepat petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman, hanya saja tetap terdampak. Kemudian mushalla kantir juga terbakar, namun ruang pelayanan dan aula yang selamat,” terangnya.
Disinggung berapa total ruangan yang terbakar, Heru tidak ingat pasti jumlahnya, namun cukup banyak sebab jumlah pegawai ASN Disnakertrans Riau ada 141 orang, kemudian ditambah pegawai non ASN ada 130 orang lebih.
“Tadi kita sudah berkoordinasi dengan BPKAD Riau berdasarkan arahan Pak Kadis, dan saya juga sudah hubungi bidang aset terkait relokasi kami untuk bisa melanjutkan kerja dan pelayanan kepada masyarakat. Tadi ada beberapa alternatif gedung untuk relokasi, pertama gedung balai pelatihan di Jalan Adi Sucipto sedang dilakukan pengecekan, sedangkan ruang atau gedung yang lain sedang dilakukan pengecekan oleh rekan-rekan BPKAD Riau,” jelasnya.
Ditanya terkait kerugian akibat kebakaran tersebut, Heru menyebut cukup banyak, karena semua aset yang berada di gedung terbakar.
“Dengan kondisi kantor, barang-barang, perlengkapan, komputer dan AC habis terbakar kerugian lumayan banyak. Tapi belum bisa kita taksir karena masih dalam pendataan,” katanya.**
sumber: cakaplah