Ada Proyek Tahun 2021 di Kota Subulussalam Diduga Belum Selesai Dikerjakan Namun Sudah Dilakukan PHO

Subulussalam (Harian.co) — Dugaan terjadinya tindak pidana korupsi kembali terjadi di lingkup Pemerintahan kota Subulussalam, Kali ini pada proyek pembangun Embung Air di Desa Simolap Kecamatan Sultan Daulat.
Pasalnya, pekerjaan Proyek Swakelola milik Dinas Pertanian, Perkebunan dan perikanan (Distanbunkan) Kota Subulussalam yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2021 itu hingga kini belum selesai dikerjakan, namun sudah dilakukan serah terima pekerjaan atau Provesion Heand Over (PHO).
“Pembangunan Embung itu memang belum selesai, tinggal pintunya, tapi sudah di PHO, saya tidak tau kenapa begitu,” kata Ketua Kelompok Tani ‘Baru Muncul’ Desa Lae Simolap, Nurohman yang merupakan pelaksana kegiatan tersebut saat diwawancarai wartawan beberapa waktu lalu.
Nurohman mengaku, lokasi tempat pembangunan Embung tersebut sering terjadi banjir dan menjadi kendala sehingga pembangunan Embung tersebut belum terselesaikan.
Memastikan keadaan proyek tersebut, awak media kemudian meninjau langsung ke lokasi dan menemukan bahwa selain tidak selesai dikerjakan, Embung tersebut juga sudah Roboh.
Kepala Desa Lae Simolap Kecamatan Sultan Daulat, Sopian saat ditemui wartawan di lokasi proyek juga mengaku bahwa memang Proyek Swakelola pembangunan Embung tersebut tidak selesai, bahkan kata dia, Tanah lokasi tempat pembangunan Embung itu juga masih bermasalah.
“Waktu awal ingin dilakukan pembangunan Embung itu memang ada disampaikan sama saya, tapi entah bagaimana kelanjutannya tidak pernah lagi disampaikan kepada saya, itu tanahnya juga masih bermasalah,” kata Kepala Desa Lae Simolap Sopian
Konsultan proyek tersebut saat dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa Anggaran proyek tersebut senilai Rp.104.000.000 dikurangi pajak sebesar 10 persen.
Dikonfirmasi kepada kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan kota Subulussalam Rosihan Indra, S.P., M.Si. mengatakan bahwa dirinya baru menjabat sebagai kepala Dinas di dinas itu baru berkisar dua bulan, dia juga bilang akan melakukan evaluasi.
“Saya menjadi kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan ini baru sekitar 2 bulan, saya masih fokus melakukan penataan internal, membuat program prioritas tahun ini dan melakukan evaluasi terkait kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya,” kata Kadistanbunkan Rosihan Indra saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (22/03/2022).
Pewarta: Satria Tumangger