Subulussalam (Harian.co) — Program Kampung Iklim atau Proklim yang digagas Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka menguatkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, untuk melakukan penguatan kapasaitas adaptasi dampak perubahan iklim dan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.
Selain itu, program ini juga dihajatkan untuk menggairahkan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan mencintai lingkungan. Mengingat perubahan iklim dapat berdampak pada krisis energi, ketahanan pangan, air dan beberapa hal lainya.
Sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Direktorat Jenderal Adatasi Perubahan Iklim, Nomor: S.82/API/PVAPI/PPI.0/7/2022 tanggal 05 Juni 2022, tentang Daftar Lokasi Nominasi Proklim Utama Dan Lestari Tahun 2022 secara Nasional sebanyak 439 Desa.
Untuk Provinsi Aceh diketahui ada sebanyak 44 kampung/Desa yang mendaftar, dari 44 Desa tersebut, terdapat 14 Desa yang dinyatan layak untuk selanjutnya dilakukan Tahapan Verifikasi Nasional kategori Proklim Utama.
14 Desa tersebut yakni, 5 Desa berada di Kabupaten Gayo Lues, 3 Desa di Kabupaten Aceh Selatan, 3 Desa berada di Kota Banda Aceh, 1 Desa di Kabupaten Abdiya, 1 Desa berada di Kabupaten Aceh Tengah dan 1 Desa di Kota Subussalam yaitu Desa Bukit Alim Kecamatan Longkib.
Desa Bukit Alim yang terletak berbatasan dengan Kab.Aceh Singkil , dengan Luas Wilayah 11, 245 Km2 dengan Jumlah Penduduk sebanyak 639 Jiwa terdiri dari 343 Laki-Laki dan 296 Perempuan dengan Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 179 itu merupakan satu satunya Kampong yang mewakili Kota Subulussalam Lolos dan Masuk Verifikasi Nasional Proklim Utama Tahun 2022.
Jadwal verifikasi Nasional Proklim Utama Tahun 2022 itu dikabarkan akan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus Tahun 2022 mendatang.
Penjabat (Pj) Kepala Kampong Bukit Alim, Suwardi, ST. menyampaikan bahwa memanfaatkan lahan pekarangan merupakan salah satu upaya untuk ketahanan pangan keluarga.
“Pemanfataan Lahan Perkarangan sebagai Ketahanan Pangan Keluarga serta Pengolahan Sampah menjadi pupuk baik organik maupun anorganik menjadi fokus kita di Desa,” kata Suwardi, ST melalui rilisnya yang diterima media harian.co, Minggu (31/07/2022).
Dia juga bilang bahwa pelestarian Lingkungan Hidup harus terus digalakkan dan dioptimalkan, sehingga keberlangsungan lingkungan yang lestari dapat terus terjaga dengan baik dan berkelanjutan dalam mendukung kehidupan dimasa yang akan datang.
Pewarta: Satria Tumangger