Kasus Keracunan MBG di Tembilahan, SPPG Minta Maaf dan Pastikan Evaluasi Menyeluruh

JAKARTA – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang meminta maaf kepada seluruh pihak yang diduga menjadi korban keracunan makanan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Sebelumnya, puluhan siswa di Tembilahan mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis. Adapun sebanyak 27 siswa dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan, berasal dari jenjang TK, SD, hingga SMA.

Pihak SPPG memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah hasil uji laboratorium keluar agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Berkaitan dengan musibah ini, saya sebagai penanggung jawab memohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada adik-adik yang terkena musibah dan keluarga,” kata Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2025).

“Kepada masyarakat Tembilahan serta seluruh warga Kabupaten Inhil, kami juga memohon maaf yang setulus-tulusnya,” lanjut dia.

Nurmila menjelaskan, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan.

“Kami belum mengetahui penyebab pastinya dan tidak bisa menyimpulkan salah satu bahan sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium,” jelasnya.

Ia menegaskan, proses produksi makanan di SPPG Kembang selalu dilakukan dengan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang ketat serta diawasi petugas secara melekat selama 24 jam.

Setiap hari, dapur SPPG Kembang memproduksi sekitar 2.200 porsi makanan untuk didistribusikan ke sembilan sekolah.

Sementara itu, Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, menegaskan pihak yayasan bersama SPPG siap bertanggung jawab penuh terhadap biaya perawatan para korban.

“Kami pastikan seluruh biaya perawatan yang terdampak ditanggung sampai sembuh,” tegas Guntur.

Berdasarkan data RSUD Puri Husada Tembilahan, hingga Sabtu siang tercatat 27 anak masih menjalani perawatan.

Direktur RSUD, Rahmad Susanto menyebut para pasien berasal dari beberapa sekolah, yakni SD 032 sebanyak 18 orang, SD 008 lima orang, SD Muhammadiyah satu orang, SMA Negeri 1 Kota satu orang, TK Faturrahman satu orang, serta satu orang keluarga petugas program MBG.

“Alhamdulillah, kondisi pasien sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipulangkan,” kata Rahmad.

Pada Sabtu siang, jajaran SPPG Kembang bersama pihak Yayasan Kawah Insan Cendikia juga menjenguk para siswa yang masih dirawat di RSUD Puri Husada maupun Rumah Sakit 3M, didampingi aparat Polres dan Kodim setempat.

sumber: Kompas.com