ACEH – Sebuah langkah nyata untuk menyelamatkan ekosistem kembali terukir di Desa Teluk Rumbia, Kabupaten Aceh Singkil.
Melalui Program Sustainable Living Village (SLV), Apical Group bersama Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Forum Konservasi Leuser (FKL), dan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menanam 2.000 pohon di atas lahan restorasi seluas 88 hektar.
Inisiatif ini tak hanya menargetkan pemulihan kawasan yang terdegradasi, tetapi juga memperkuat kesejahteraan warga sekitar. Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman, memuji sinergi yang terjalin.
“Kami sangat mengapresiasi upaya bersama ini. Restorasi Teluk Rumbia diharapkan bukan hanya memulihkan fungsi ekologis, tapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Manager CSR Apical Group, Sugiantoro, menegaskan bahwa keberhasilan pelestarian lingkungan hanya mungkin terjadi jika warga turut menjadi bagian.
“SLV dibangun dengan pendekatan partisipatif. Masyarakat harus merasa memiliki, sehingga manfaatnya berkelanjutan,” jelasnya.
Tiga jenis pohon lokal, rumbia, bambu, dan pandan yang menjadi pilihan utama. Selain mampu memperbaiki siklus hidrologis, memperkuat tutupan vegetasi, dan menjadi koridor alami satwa liar, ketiganya memiliki potensi ekonomi jangka panjang.
Direktur Konservasi YEL, M. Yakob Ishadamy, menyebut langkah ini sebagai investasi masa depan.
“Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kita menjaga kelestarian sekaligus menguatkan ekonomi lokal,” katanya.
Tak berhenti di penanaman, SLV juga memberikan pelatihan budidaya madu trigona dan praktik pertanian berkelanjutan. Tujuannya adalah mengurangi ketergantungan warga pada sumber daya hutan serta membuka sumber penghasilan baru.
Sejak diluncurkan, SLV di Aceh Singkil telah menunjukkan kemajuan signifikan, dari peningkatan kapasitas petani sawit, penguatan kelembagaan desa, hingga rehabilitasi lebih dari 50 hektar lahan kritis. Ke depan, kolaborasi ini akan terus diperluas, menjadi contoh restorasi berbasis masyarakat yang dapat diadaptasi di wilayah lain Indonesia.***